Alasan Mematikan Telpon di Pesawat Penting Diperhatikan

iShabri.com Ketika pesawat hendak lepas landas, akan ada anjuran untuk mematikan telpon. Ada juga yang memperbolehkan perangkat telpon tetap menyala asalkan diaktifkan mode pesawat. Mengapa demikian? Apa alasan mematikan telpon di pesawat sehingga harus dipatuhi oleh seluruh penumpang?

Sebelum menguraikan jawaban atas pertanyaan tersebut, yang pertama perlu diketahui adalah bagaimana cara kerja telpon atau perangkat hp. Sebagai sebuah alat komunikasi, ponsel/telpoon dapat menerima serta mengirim sinyal untuk melakukan panggilan kepada nomor yang dituju.

Pada saat telpon mengirim atau menerima, akan ada gelombang sinyal tak kasat mata yang dikirimkan menuju menara pemancar. Itulah sebabnya dalam jaringan komunikasi didapati menara pemancar yang dikelola oleh provider masing-masing.

Setiap menara pemancar mempunyai kemampuan untuk menyediakan sinyal dalam lingkup area seluar 50 mil pada medan datar, sedangkan pada medan yang lebih kecil hanya berkisar 1 mil. Setiap kali pengguna melakukan panggilan, akan ada perpindahan sinyal dari satu menara ke menara lain.

Baca juga: 4 Pesawat Buatan BJ Habibie, Bukan Cuman N-250 Lho

Ketika berada di ketinggian, sinyal yang berasal dari perpindahan ini dapat memecah fungsi kompleks jaringan komunikasi. Misalnya ada 100 penumpang di pesawat yang menyalakan ponsel, maka akan ada 100 lebih sinyal komunikasi yang saling bertabrakan agar dapat sampai ke menara di daratan.

Baca juga: Tanya Veronika Asisten Virtual

Selain karena menyebabkan terganggunya kerja dasar telekomunikasi, alasan mematikan telpon di pesawat yang lain adalah karena berpotensi mengganggu lalu lintas penerbangan. Pesawat yang berada di udara melakukan transmisi gelombang elektromagnetik untuk membuat navigasi.

Baca juga: Foto Pesawat Rusia Ilyushin Il-76 Mendarat di Aceh

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, emisi elektromagnetik akibat kerja perangkat elektronik dapat mengganggu pengoperasian sistem pesawat. Terutama pada frekuensi 800—900 MHz, kemungkinan besar instrumentasi kokpit tidak terlindungi.

Apabila kondisi tersebut berlangsung, pesawat bisa kehilangan navigasi sehingga tak mampu menerima atau mengirim sinyal menuju pusat di daratan. Lalu lintas pun menjadi kacau. Potensi terburuknya pesawat bisa mengalami salah jalur atau bahkan menabrak gunung.

Demi menghindari hal-hal buruk tersebut agar tak terjadi, makanya setiap penumpang diharuskan mematikan ponsel saat berada di dalam pesawat. Alasan mematikan telpon di pesawat tersebut penting diketahui semua orang sehingga patuh menerapkan instruksi demi keselamatan bersama.

Tinggalkan komentar