Didera Pandemi, Lalu Lintas Penerbangan di Indonesia Sepi

iShabri.com Tak hanya Indonesia, hampir seluruh negara di dunia mengalami keterpurukan industri penerbangan akibat pandemi. Berhentinya maskapai berimbas kepada bidang travelling lain seperti biro perjalanan dan biro wisata. Lalu lintas penerbangan di Indonesia tercatat sebanyak 80% dihentikan operasinya.

Praktisi dan pengamat dirgantara mengakui bahwa adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak signfifikan terhadap sebagian besar moda transportasi, termasuk penerbangan. Bandara telah sepi sejak awal diumumkannya pandemi secara nasional. Beberapa bahkan telah ditutup secara total.

Memasuki new normal sejak bulan Juni lalu, berbagai pihak telah mempersiapkan regulasi dan operasi agar dapat mengembalikan industri penerbangan seperti sedia kala. Lalu lintas yang sepi tak alih menyebabkan kerugian cukup besar bagi banyak maskapai.

Presdir Angkasa Pura telah menyampaikan upaya penyikapan lesunya industri penerbangan menjelang new normal. Dibutuhkan langkah kreatif dan inovatif agar lalu lintas penerbangan di Indonesia kembali bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.

Dirjen Perhubungan Udara pun sudah meminta koordinasi berbagai pihak terkait agar protokol kesehatan dan prosedur new normal dapat terjalankan secara optimal. Selain dari aspek SDM, dibutuhkan kolaborasi teknologi dan big data analytics untuk efisiensi penyaringan kesehatan bandara.

Baca juga: Tanya Veronika Asisten Virtual

Sejak Juli 2020, sebanyak 30% slot-time penerbangan telah ditargetkan Angkasa Pura agar beroperasi pada 19 bandara. Secara bertahap slot ini akan ditambah seiring waktu. Sebelumnya selama pandemi, bandara hanya menyediakan sekitar 10—20%$ slot-time saja.

Awal pemulihan lalu lintas penerbangan dimulai sejak Juli, dengan merecovery penerbangan domestik terlebih dahulu. Rute domestik dimaksimalkan guna memperkuat konektivitas antara kota yang terdapat di Indonesia. Tentu saja aktivitas penerbangan ini tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Sepinya lalu linta penerbangan disiasati dengan beberapa langkah pemulihan. Pertama, optimalisasi slot-time pada bandara yang diprioritaskan. Kedua, recovery rute penerbangan domestik. Ketiga, peningkatan target dan frekuensi pada tiap rute, serta terakhir normalisasi waktu operasional bandara.

Dengan langkah pemulihan tersebut, diharapkan lalu lintas penerbangan di Indonesia dapat berangsur membaik dalam beberapa waktu ke depan. Pemulihan transportasi udara penting dilakukan demi mencegah kelesuan ekonomi kian berlanjut sebagai akibat pandemi Covid-19.

Tinggalkan komentar