Pengalaman Kehilangan Barang Hingga Pengurusan ke Kepolisian dan Pengadilan

Belum lagi habis saya berduka sepeninggal Bapak yang berpulang ke Rahmatullah pada Maret 2023 lalu, kini saya harus berhadapan dengan suatu musibah lainnya, satu hal yang paling menyedihkan adalah ruko tempat saya tinggal kebobolan maling. Artikel ini membahas tentang pengalaman saya berurusan dengan kepolisian dan pengadilan.

Malam 8 Oktober 2023 itu saya pulang makan bersama seorang teman, karena rasa kantuk yang sangat berat karena seharian beraktivitas dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore, ditambah lagi pulang tidak langsung tidur, alhasil saya memutuskan tidur beristirahat, karena besoknya harus bangun lagi jam 7 pagi untuk masuk kerja.

Sekitar jam 6.30 pagi 9 Oktober 2023 saya terbangun, niat mau shalat subuh jadi lewat karena merasa heran kok tidak bunyi alarm yang biasa saya steel dari smartphone saya Realme 3 Pro, saya menoleh ke kiri karena saya ingat pasti bahwa semalam sebelum tidur saya taruh hp di sebelah kiri sambil di cas dan mendengar kan dakwah/ceramah di YouTube.

Sadar tidak bunyi alarm dan melihat hp sudah tidak ada, hanya tinggal kabel casan, sambil berbaring rebahan melihat hp tidak ada, saya seketika menoleh ke arah tempat letakan tas ransel berisi laptop dan barang barang berharga lainnya, betapa syok berat melihat tas juga tidak lagi berada ditempat nya, bisa dikatakan raib, bangun dan duduk sejenak, sambil melihat pintu yang terbuka dan melihat tas kecil dari dalam ransel berceceran dengan isinya di teras atas depan kamar.

Saat itu baru tersadar saya kemalingan, dan maling itu masuk melakukan aksi ketika saya sedang terlelap tidur, tidur saya memang sangat lelap dikarenakan aktivitas harian yang lumayan bikin capek dari pagi sampai sore hingga begitu memejamkan mata ingin tidur langsung tepar.

Di pagi itu juga langsung saya bergegas memberitahu kakak sepupu yang kebetulan rumah nya tidak jauh dari tempat saya tinggal, tiba di rumahnya langsung menceritakan kejadian yang saya alami dan meminjam Hp kakak sepupu untuk menghubungi teman yang waktu itu hanya nomor teman ini yang saya ingin.

Melalui pinjaman hp dari sepupu tersebut saya menghubungi teman dan meminta tolong untuk memberitahu tempat saya bekerja bahwa saya tidak bisa masuk karena kemalingan, kebetulan teman yang saya hubungin ini memiliki nomor kontak rekan satu kerja dengan saya.

Membuat laporan kehilangan kepolisian dan pengadilan

Hari itu juga langsung bergegas membuat laporan kehilangan pada Polsek Ulee Kareng, lalu oleh Polsek Ulee kareng menyarankan agar juga membuat laporan ke Polresta Banda Aceh agar kejadian ini bisa langsung ditangani oleh pihak Polresta, tanpa pikir panjang saya pun langsung bergegas membuat laporan kehilangan di Polresta Banda aceh.

Tiba di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Banda Aceh, langsung saya membuat laporan kehilangan/tindak pidana pencurian yang saya alami ke pihak berwajib, laporan langsung saya ajukan, pemeriksaan korban pun langsung dilakukan oleh Bareskrim dan yang menjadi korban adalah saya sendiri.

Setelah proses pembuatan laporan, saya sebagai korban langsung di wawancara oleh pihak Bareskrim (kalau tidak salah) dan olah TKP langsung di lakukan oleh penyidik bareskrim.

Setelah melakukan pengecekan dan olah TKP, pihak berwajib mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin agar barang saya yang hilang dapat kembali, dan pelaku pencurian dapat ditangkap, harap bersabar pungkasnya, tetap berdoa.

Sekian info sementara ini, jika ada update mengenai kejadian atau kasus pencurian yang menimpa saya, saya akan update di artikel ini.

Update 6 sampai 10 November 2023.

Siang itu saya mendapatkan telpon dari seseorang yang mengaku dari kepolisian,dan kebenaran pihak penelepon terverifikasi adalah salah satu anggota dari kesatuan Bareskrim Polresta Banda Aceh, saya mendapati kabar bahwa pelaku pencurian terhadap barang pribadi milik saya telah ditemukan dan pelaku berhasil ditangkap.

Alhamdulillah doa yang saya panjatkan selama ini Allah kabulkan, setidaknya ada kabar baik dan angin segar yang saya dapatkan.

Setelah menerima panggilan telpon dari pihak kepolisian, pada hari Senin (saya lupa tanggalnya) saya disuruh menghadap ke Polresta Banda Aceh unit Jatanras guna mengindentifikasi apakah benar barang yang ditemukan itu milik saya!

Hari Senin saya datang untuk memenuhi panggilan tim Polresta, langsung saya menuju ruang Jatanras Polresta Banda Aceh, sesampai di ruangan tersebut betapa air mata saya jatuh, buru buru saya sapu agar tidak dilihat orang, Wow!!! Saya melihat tas saya ada di samping meja anggota Jatanras, saya yakin seyakin yakinnya bahwa itu adalah milik saya yang hilang dicuri.

Akhirnya mereka memperkenankan saya melihat isi dari tas tersebut dan Alhamdulillah sekali, puji syukur kepada Allah, semua barang saya utuh, hanya Headset TWS bluetooth dan Vape saja yang tidak berada lagi di tas.

Alhamdulillah laptop dan hp saya ditemukan kembali, namun belum bisa saya bawa pulang karena alat tersebut akan di pergunakan sebagai alat bukti dipersidangan guna menjerat pelaku dan sebagai barang bukti.

Akhir kata saya harus menunggu informasi lanjutan guna mendapatkan informasi pelimpahan barang bukti tersebut dari kepolisian ke pengadilan.

Tinggalkan komentar