Inertial Navigation System (INS) Pada Pesawat Terbang Serta Penggunaannya

iShabri.com Pesawat terbang menggunakan teknologi navigasi yang kompleks. Sistemnya bukan lagi GPS dan map seperti kendaraan darat. Posisinya selalu berubah terhadap bumi dan ketinggian membuat perhitungan yang dipakai bukan lagi sekedar sistem gerak translasi. Untuk menjalankan fungsi tersebut, produsen menambahkan Inertial Navigation System (INS) pada pesawat terbang.

Lebih Lanjut Tentang Inertial Navigation System (INS) Pada Pesawat Terbang

Agar lebih mudah memahami tentang INS, anda membutuhkan pengetahuan mengenai gerak translasi dan rotasi. Sebuah benda yang bergerak akan berpindah di suatu ruangan.

Sistem sederhana adalah sumbu x dan y. Jika berada di sebuah ruang, sumbu ketiga yaitu z ditambahkan.

Posisi benda berpindah dari satu titik dengan koordinat x,y,z ke posisi lain dengan koordinat baru.

Jika benda tidak berputar atau dalam posisi statis, prinsip ini dapat diterapkan. Selain itu, konsep tersebut mengacu pada bidang datar sebagai wahana.

Situasi berbeda terjadi untuk pesawat. Benda tersebut bergerak dinamis karena posisinya akan mengarah ke bagian tertentu. Selanjutnya, acuan ruang tidak datar.

Bentuk bumi adalah bulat sehingga sumbu x, y, dan z akan mengalami perubahan orientasi. Sistem koordinat biasa tidak berlaku kecuali mengasumsi bumi adalah datar.

Untuk pesawat, hal seperti ini jelas mustahil. Dengan ketinggian tertentu, mata bisa mengenali adanya perubahan permukaan yang signifikan.

Oleh karena itu, teknologi yang diterapkan adalah Inertial Navigation System (INS) pada pesawat terbang untuk navigasi. Cara kerja dan apapun terkait sistem ini akan dijelaskan pada bagian berikut:

1. Accelerometer
Accelerometer merupakan alat atau sensor yang mengumpulkan data lalu menampilkan pergerakan translasi.

Sistem ini bukan menghitung akselerasi atau percepatan secara langsung. Pesawat tersebut akan bergerak secara vertikal dan horizontall bahkan diagonal. Untuk acuan translasi, accelerometer segera membuat perhitungan posisi dan koordinat.

2. Gyroscope
Accelerometer saja masih belum cukup karena acuan dari gerakan translasi berubah sesuai dengan posisi permukaan bumi yang berotasi.

Sistem navigasi ini membutuhkan gyroscope untuk memastikan posisi pesawat selalu stabil dan konstan. Contoh mudah dari aplikasi gyroscope di Inertial Navigation System (INS) pada pesawat terbang dapat anda lihat di smartphone.

Perangkat yang memiliki sensor ini akan menyesuaikan posisi garis dan sensor sesuai dengan permukaan bumi.

Anda merasa sudah meletakkan posisi vertikal. Akan tetapi, sensor menunjukkan garis lurus yang miring. Tugas anda adalah bagaimana posisi sejajar dan berhimpit.

3. Posisi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, navigasi ini sangat penting untuk posisi. Anda pernah melihat pesawat tempur berputar saat acrobat.

Sebenarnya, bagian kabin selalu tetap dan mengacu pada posisi dengan bumi. Pilot tidak akan mengalami masalah selama mengikuti arah navigasi yang sudah dilengkapi dengan gyroscope.

4. Kecepatan
Navigasi tersebut juga dipakai untuk kecepatan. Perhitungannya berdasarkan akurasi. Sistem ini menggunakan integrasi untuk menentukan kecepatan relatif pesawat di posisi tertentu.

Baca juga: Tanya Veronika Asisten Virtual

Setelah itu, ada pula tambahan percepatan yang sangat membantu untuk memprediksi berapa yang harus ditambah dan dikurangi ketika memasuki wilayah udara tertentu.

5. Orientasi
Fungsi orientasi mirip posisi hanya berbeda sudut pandang. Posisi terkait pesawat dan bumi. Akan tetapi, orientasi membutuhkan pilot sebagai acuan.

Sebagaimana yang diketahui, pesawat sama dengan transportasi lain yaitu mampu melakukan manuver.

Saat menikung, pilot membutuhkan sensor dan navigasi yang menunjukkan orientasi. Mereka tidak ingin kehilangan arah meskipun posisi sudah benar.

6. Pengukuran
Inertial Navigation System (INS) pada pesawat terbang akan mengukur semua yang sudah disebutkan sebelumnya.

Baca juga: Teknologi Mesin Pesawat Terbang Dan Penjelasannya

Sistem tersebut sudah semakin canggih dengan keberadaan komputer. Pilot dan petugas cukup mengecek di monitor lalu mulai melakukan penyesuaian.

7. Akurasi
Aspek penting yang tidak boleh lupa yaitu akurasi. Navigasi membutuhkan akurasi yang sangat detail. Hal ini terkait dengan perhitungan percepatan.

Perlu anda ketahui, error selalu ada apalagi integral yang menunjukkan percepatan merupakan hasil estimasi terdekat. Apabila pesawat terbang dengan jarak jauh, error tersebut akan terakumulasi. Oleh karena itu, sistem sering menerima kalibrasi setiap kali akan terbang.

Penjelasan mengenai Inertial Navigation System (INS) pada pesawat terbang bisa menjadi referensi singkat. Alat seperti ini sangat kompleks sehingga harus diketahui konsep dasarnya terlebih dahulu.

Tinggalkan komentar